MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menargetkan kota berjuluk Anging Mammiri ini masuk dalam kategori utama Kota Layak Anak (KLA).
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi optimistis target itu bisa tercapai. Hal tersebut, dia disampaikan usai menerima kunjungan Tim Verifikasi Lapangan KLA, di Kantor Balai Kota Makassar, Selasa 13 Juni 2023.
Untuk itu, Fatmawati meminta agar seluruh organisasi perangkat daerah untuk bekerja keras meningkatkan sektor penilaian. Utamanya yang berkaitan dengan pemenuhan hak anak.
“Tadi kita sudah memaparkan. Ada lima klaster penilaian, tim tinggal turun memastikan. Sebelumnya, Kota Makassar kan sudah masuk dapat penghargaan di kategori Nindya. Saya harap tahun ini kita naik kelas ke kategori Utama di KLA,” harapnya.
Ketua Tim Verifikasi Lapangan KLA, Endah Sri Rejeki menjelaskan, dari lima klaster penilaian, terdapat 24 indikator.
Masing-masing klaster kelembagaan (tiga indikator), klaster hak sipil dan kebebasan (tiga indikator), klaster lingkungan dan pengasuhan alternatif (lima indikator), klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan (enam indikator), klaster pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya (tiga indikator), dan klaster perlindungan khusus (empat indikator).
Endah pun berharap Pemkot Makassar harus lebih meningkatkan layanan untuk kepentingan anak. Sehingga Makassar bisa masuk dalam kategori KLA.
“Melihat beberapa indikator yang sudah dipaparkan tadi. Makassar berkesempatan menjadi kota layak anak,” ucap Endah yang juga Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Saat ini, lanjutnya, tim verifikasi lapangan KLA sudah bekerja sejak beberapa bulan lalu. Yang diawali dengan evaluasi mandiri dari masing-masing kota kabupaten.
“Jadi setelah verifikasi mandiri, provinsi memverifikasi secara administrasi dan saatnya kami pusat turun lapangan melihat kondisi secara langsung. Prosesnya ini sampai akhir Juli paling lama,” jelasnya.
Puji Shelter dan Lorong Wisata
Selain memberikan masukan, Endah juga ternyata memuji dua program Pemkot Makassar yang saat ini sedang berjalan. Yakni shelter warga dan lorong wisata.
“Tadi ada beberapa yang disampaikan. Saya melihat ada beberapa potensi seperti shelter warga dan lorong wisata. Ini bagus,” akunya.
Menurut Endah, shelter warga merupakan program yang sangat baik. Menjadi salah satu wadah pendampingan bagi anak yang mengalami kekerasan.
Begitu pun dengan lorong wisata, diharap bisa berfungsi maksimal untuk kepentingan warga. Termasuk anak.
Kepala DPPPA Makassar, Achi Soleman bilang, sejauh ini, shelter warga telah terbentuk di puluhan kelurahan. Tersebar di wilayah kecamatan.
“Lewat ini (shelter), kita selalu mendampingi anak-anak jika mengalami tindak kekerasan. Kita bentuk di 153 kelurahan secara bertahap, dan timnya legal. Serta kami beri pelatihan berkala,” bebernya. (***)