Ketua Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Kota Makassar Kamaluddin Kasim, S.Sos membantah pernyataan mengenai Anak Panti Asuhan tidak dapat jatah makanan hingga infaq yang dimuat di media online pada saat Buka Puasa Bersama Pemerintah Kota Makassar.
Kamaluddin Kasim sebagai Ketua Forum LKSA Kota Makassar mengklarifikasi, mengatakan pernyataan tersebut tidak benar adanya dan tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
“Di berita itu mengatakan ada nasi yang basi bahkan ada anak panti yang pingsan setelah saya telusuri dan dalami kami tidak menemukan hal seperti bahkan tidak ada yang melaporkan ke kami seperti yang dimuat media tersebut,” ungkap Kamaluddin.
Menurutnya memang ada beberapa LKSA Panti yang tidak mendapatkan amplop maupun makanan disebabkan karena mereka terlambat datang.
“Namun hal tersebut telah clear karena kami sendiri bersama pak kabag kesra dan ibu kabid dayasos yang mengumpulkan mereka dan memberikan pemahaman bahwa mereka akan tetap mendapatkan itu, toh kami juga menghimbau di grup kami bahwa para LKSA Panti sudah ada di anjungan pukul 4 sore namun masih ada yang terlambat,” pungkasnya.
Kamaluddin juga menyayangkan di bulan suci ramadhan ini ada berita yang tidak benar dan sesuai fakta di lapangan.
“Saya lihat ini berita terlalu tendensius dan menjatuhkan orang, padahal kami bersama Bu Kabid dan Staf nya berkolaborasi dan bekerja sama cukup baik dengan pihak penyelenggara yakni Bagian Kesra Pemkot,“ jelasnya.
Kamaluddin juga menjelaskan bahwa sudah disepakati dalam petunjuk teknis pelaksanaan buka puasa bersama pada point 5 “Amplop diserahkan langsung oleh ASN yang bersangkutan kepada kaum Dhuafa ketika Bapak Walikota menyerahkan kepada perwakilan kaum Dhuafa secara simbolik. Dan Point 10 “Dinas Sosial bertugas memobilisasi semua anak panti beserta pengurusnya untuk hadir di acara buka puasa sekaligus bertugas menyiapkan tempat duduk menunggu buka puasa semua anak panti asuhan beserta pengurusnya di Anjungan City of Makassar.
“Atas dasar petunjuk teknis itu saya heran kok kenapa bidang dayasos dan bagian kesra yang dikucilkan padahal mereka sangat pro aktif berkomunikasi dengan kami dalam kegiatan tersebut,” tutupnya.