MAKASSAR – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Makassar masih terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat pelanggan.
Kondisi cuaca yang terbilang ekstrem berakibat pada gangguan suplai air dari sumber Sungai Leko Pancing, Kabupaten Maros, beberapa hari belakangan ini.

Luapan air dari Sungai Leko Pancing membentuk sedimen lumpur dari area pertambangan di sekitar lokasi masuknya air ke aliran air baku.
Masyarakat di wilayah utara dan timur kota Makassar terkena dampak. Terjadi gangguan suplai air bersih dari produksi di IPA II Panaikang.
Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Air Minum Kota Makassar, Asdar Ali bilang, saat ini inflow produksi air dari Sungai Leko Pancing menurun. Yang idealnya di angka 994 lps menjadi 700-800 lps.
“Kondisi tersebut membuat kami harus melakukan pengurangan atau pengaturan outflow agar level air reservoir bisa stabil,” ucapnya, Sabtu 15 Januari 2025.
Dengan begitu, Perumda Air Minum Kota Makassar telah melakukan penanggulangan. Seperti pengerukan lumpur di seksi 7 dan 8 dengan menggunakan excavator.
Juga dilakukan pembuatan kolam perangkap lumpur di dekat lokasi penambangan. Yang kata Asdar Ali, itu untuk mengurangi volume lumpur yang masuk dalam saluran air baku.
Selain itu, juga dilakukan pembuatan tanggul setinggi 1 meter sepanjang +/- 200 meter.
“Hal ini dilakukan untuk menahan lumpur masuk ke saluran, agar ke depannya tidak lagi mengganggu jalannya air baku dan diperkirakan akan selesai dalam dua minggu,” jelas Asdar.
“Kita terus memantau dan proses pengerukan masih dilaksanakan. Dan hari ini (Sabtu/15 Februari 2025) akan dilakukan pengukuran flow dari Bendung Leko Pancing sampai intake panaikang dengan jumlah 10 titik dibantu oleh teman-teman dari Fakultas Teknik Sipil Unhas,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar, Beni Iskandar menambahkan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait aktivitas tambang di sekitar seksi 7-8 tersebut.
“Kami telah bersurat Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang dengan tembusan ke Pj Gub Sulsel, juga ke Bupati Maros dan Direktur PDAM Maros, semoga ada solusi terkait hal ini,” tutupnya. (***)