MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus membahas persiapan penilaian Kota Layak Anak (KLA) 2023. Rabu, 22 Februari, bahkan digelar rapat koordinasi yang dihadiri seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, di Kantor Balai Kota Makassar.
Kepala DPPPA Makassar, Achi Soleman optimistis Makassar bisa meraih predikat Utama kategori KLA di tahun ini. Naik satu tingkat dari sebelumnya, kategori Nindya.
Untuk mencapai itu, sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, serta dunia usaha yang terencana dan berkelanjutan.
Namun bagi Achi, ada sejumlah tantangan di Makassar dalam mewujudkan KLA, seperti pemahaman dan komitmen. Juga sistem data dan informasi, layanan perlindungan anak dan koordinasi.
“Juga aspek koordinasi masih bersifat kelembagaan dan komitmen, belum ada koordinasi pada tingkat perencanaan program dan pengalokasian anggaran. Masih lemahnya koordinasi di tingkat pusat sehingga membuat kebingungan di daerah,” pungkasnya.
Melalui rapat koordinasi, Achi mengaku memperoleh banyak masukan. Sehingga timnya bisa mengupayakan untuk memenuhi 24 indikator dalam dokumen KLA.
Dengan begitu, dia berharap kepada seluruh OPD terkait untuk mendukung penuh hal tersebut. Dibutuhkan pemenuhan dokumen, materi, program inovasi dalam mendukung KLA.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas KLA, Ulfa bilang, bukan hanya DPPPA yang berperan untuk mewujudkan Makassar sebagai kota layak anak. Tetapi seluruh OPD terkait.
Termasuk pihak swasta, lembaga masyarakat dan juga NGO.
“Kami sebagai ketua gugus tugas akan mengkoordinir semua perangkat daerah, agar semua dapat mengambil peran untuk menyukseskan Makassar sebagai kota layak anak,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, pada 2022 Makassar mendapatkan penghargaan KLA kategori Nindya dari 66 kota kabupaten di Indonesia. (***)