Tak Diakui sebagai Kader, Loyalis Danny Pomanto Bisa Pengaruhi Suara NasDem di Makassar

MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto memutuskan untuk mundur dari Partai NasDem melalui surat yang ditujukan kepada Ketua Umum NasDem, per tanggal 01 Juli 2023.

Sebelumnya, Danny Pomanto-sapaannya menjelaskan alasan dirinya mundur dari keanggotaan partai besutan Surya Paloh tersebut. Pertama soal keluarga, lalu yang kedua masalah politik.

Rupanya, pengunduran diri Danny Pomanto tersebut mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali. Beragam komentar yang Ahmad Ali sampaikan di beberapa media mainstream, Rabu tadi, 03 Juli 2023.

Salah satunya di viva.co.id, pernyataan Ahmad Ali diberi judul: “Nasdem Tak Pernah Akui Wali Kota Makassar Danny Pomanto sebagai Kadernya”.

Menurut pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sukri Tamma, pernyataan Ahmad Ali terkesan menunjukkan adanya kekhawatiran kehilangan suara loyalis Danny Pomanto di Makassar.

“Kalau betul pernyataan Ahmad Ali bahwa (Danny) bukan kader, mungkin bisa jadi barangkali ini bentuk respon yang jadi tanda tanya. Mungkin kader ini Moh Ramadan Danny Pomanto dalam hal ini wali kota Makassar kemudian menjadi salah satu kehilangan suara loyalis kalau Pak Danny meninggalkan dari NasDem, itu saya kira keluar pernyataan seperti itu,” kata Sukri kepada wartawan.

Dia pun berpandangan, mundurnya Danny Pomanto dari NasDem, berpotensi mempengaruhi suara loyalisnya kepada NasDem sebagai partai pemenang Pileg 2019 lalu di Makassar.

“Karena ini seorang Danny Pomanto mundur dari NasDem, seorang tokoh misalnya kalau di sebuah wilayah tentu orang akan bertanya-tanya, dan adanya efeknya,” sebut Sukri melanjutkan.

Seharusnya, kata Sukri, keputusan Danny Pomanto mundur dari NasDem tidak perlu ditanggapi secara agresif.

Menurutnya, hal tersebut sangat lumrah. Tidak sedikit politisi meninggalkan partainya dan memilih berlabuh ke partai lainnya.

“Padahal itu kan bebas aja ya. Kalau tidak merasa cocok, dia bisa keluar saja karena tidak ada yang bisa melarang. Keluar masuk partai itu kan saya kira fenomena biasa. Kalau kemudian mendapat tanggapan langsung kan berarti ada hal, ada efek yang ingin diredam,” ujarnya.

“Tapi saya kira apa yang dilakukan Pak Danny Pomanto ini kan langkah strategis, karena kan tentu Pak Danny Pomanto Insya Allah akan maju untuk Pilgub,” kunci Sukri menutup. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here