MAKASSAR – Camat Tamalate, Emil Yudianto TN ikut menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) penetapan hasil verifikasi dan validasi data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) 2023.
Kegiatan ini berlangsung di Four Point of Sheraton Makassar, Rabu 13 September 2023. Juga dihadiri camat lainnya, ikut bertandatangan.
“Hari ini seluruh camat bertandatangan terhadap MoU P3KE dalam upaya penanggulanganan kemiskinan ekstrem di wilayahnya masing-masing,” kata Emil.
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar saat ini fokus menanggulangi masalah kemiskinan. Sehingga, dibutuhkan peran seluruh stakeholder, khususnya pemerintah kecamatan.
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi membuka langsung kegiatan penanggulangan kemiskinan ekstrem tersebut.
Bagi Fatmawati, langkah awal dari upaya penghapusan kemiskinan ekstrem itu, yakni dengan memperbaiki data base.
Saat ini tercacat 7.836 keluarga dengan kategori kemiskinan ekstrem dari data awal sekira 14 ribu. Itu berkat kerja keras seluruh perangkat daerah selama beberapa bulan terakhir.
“Hari ini kita penandatanganan komitmen validasi data terupdate penanganan kemiskinan ekstrem. Setelah dapat data ini kita akan menentukan aksi yang kita mau lakukan karena sudah jelas semua pemetaannya. Mana kecamatan yang prioritas. Kita turun verifikasi data dari awal itu masih ada yang warga yang terdata miskin penerima bantuan tapi rumahnya tingkat tiga, ada kos-kosannya. Ini semua yang kita data ulang,” ujar Fatmawati.
Ada tiga langkah utama yang diungkapkan Fatmawati untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem di Kota Makassar yakni penurunan beban masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat dan meminimalkan kantong-kantong kemiskinan.
Dari ketiga langkah itu, dia meminta semua OPD terkait bisa bekerja secara maksimal sesuai tupoksinya seperti pada bidang Pendidikan harus serius dengan program prioritas Pemkot Makassar yakni semua anak harus sekolah. Karena menurutnya, anak putus sekolah salah satu pemicu kemiskinan.
Bidang Kesehatan, berfokus mengejar target zero stunting agar anak-anak bisa tumbuh optimal dan menjadi penerus bangsa yang unggul.
“Kesehatan banyak sekali tugasnya. Penanganan stunting, tidak ada lagi masyarakat yang tidak punya jamban. Dinsos penanganan gepeng dan anjal. Disnaker harus jalan pelatihan skill dan 100 ribu peluang kerja,” paparnya.
Tak ketinggalan, Fatmawati menyebut Lorong Wisata sebagai salah satu solusi untuk penanganan kemiskinan dengan menciptakan UMKM baru dan Kelompok Wanita Tani (KWT).
Berdasarkan rekapan data hasil validasi, Fatmawati menyebutkan angka tertinggi berada di Kecamatan Makassar (1391 KK), menyusul Tallo (1.245 KK), Tamalate (1.204 KK) dan terendah Kecamatan Wajo (22 KK).
Olehnya itu, Fatmawati mendesak OPD dan kecamatan hingga kelurahan agar berpartisipasi aktif dalam mewujudkan target penghapusan kemiskinan ekstrem 0% di tahun 2024. (***)