JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan sikap untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Dia mengaku sedang menunggu hasil pembahasan partai politik. Pernyataan ini Ganjar Pranowo sampaikan dalam wawancara yang disiarkan BTV, Selasa malam belum lama ini, 18 Oktober 2022.
Ganjar mengawali narasinya dengan menjelaskan posisi dirinya di dalam dunia politik.
“Saya itu anggota partai tentu saya melihat ada dua realitas. Pertama saya anggota partai dan ada proses politik di dalam partai yang harus kita hormati. Kedua ada realitas sosial, realitas survei yang memang itu ada,” ujar Ganjar Pranowo melansir dari Asumsi, Kamis 20 Oktober 2022.
Dirinya akan memberikan kesempatan untuk para partai menentukan dan berkomunikasi. Hal itu dilakukan, kata Ganjar, demi mengambil keputusan terbaik.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kemudian bercerita soal rekam jejaknya di dunia politik. Ia mengungkap sudah di dunia politik sejak 1992. Ia mengaku sudah menjadi anggota PDI Perjuangan sejak nama partai tersebut masih PDI.
“Maka kalau kita bicara dalam kondisi dua realitas yang ada itu maka sebenarnya kalau untuk bangsa dan negara (jadi capres) apa sih yang kita tidak siap? ketika partai sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya semua orang mesti siap pada hal itu,” ujarnya.
Ganjar Pranowo pun menegaskan menghormati PDIP sebagai partai politiknya. Selain itu, ia juga menghargai relasi yang dibangun oleh partai politik lain yang sedang berbincang untuk mencari pilihan.
“Dan yang kedua tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan semua orang memperbincangkan, kan suara rakyat tidak boleh diabaikan to?” kata Ganjar.
Dia juga mengaku saat ini sedang menunggu hasil dari pembahasan partai-partai yang ada.
“Karena hanya PDI Perjuangan yang bisa mengusulkan sendirian, dan partai-partai lain harus bergabung, tapi rasa-rasanya bangsa ini terlalu besar untuk diurus sendirian. Ada banyak multidimensi persoalan dan membutuhkan kebersamaan,” kuncinya. (*)