MAKASSAR – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali melaksanakan rangkaian event dan salah satu program unggulan, yaitu program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif 2023 (Kata Kreatif 2023).
KaTa Kreatif merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf/Baperekraf untuk menggali, mengelola, dan menumbuhkembangkan kreativitas dan potensi lokal Kabupaten/Kota di Indonesia.
Di tahun 2023, ada 78 kabupaten/kota yang telah mendaftar, dan sekitar 23 kabupaten/kota yang telah mengikuti uji petik, salah satunya adalah Kota Makassar. Setelah melakukan Pengisian Borang Program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif dan mengirimkan videonya, Kota Makassar berhasil meraih prestasi dengan ditetapkannya sebagai KaTa Kreatif 2023 dengan Sub Sektor Unggulan Kuliner di Indonesia.
Kabar gembira ini diumumkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno di dampingi oleh PLT Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreati, Ibu Oneng Setya Harini di Weekly Brief with Sandi Uno 2023 disaksikan langsung , Tim Penilai Pengembangan Kata Kreatif, Bapak Luhur Fajar Martha dan Ibu Ramalis Sobandi
“Selamat Kota Makassar, kota makan enak” ucap Sandiaga Uno.
Ada 5 Kabupaten/Kota yang ditetapkan menjadi KaTa Kreatif Indonesia yaitu Kota Makassar dengan Sub Sektor unggulan Kuliner, Kabupaten Banyumas dengan Sub Sektor Unggulan Seni Pertunjukan, Kabupaten Batang dengan Sub Sektor Unggulan Kriya, Kota Pangkalpinang dengan Sub Sektor Unggulan Kuliner dan Kabupaten Sleman dengan Sub Sektor Unggulan Film Animasi dan Video. Serta Kabupaten Garut untuk kategori video terbaik tahun 2023.
Ada beberapa program yang dilaksanakan sepanjang rangkaian KaTa Kreatif 2023. Program yang pertama adalah Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Indonesia (PMK3I), yaitu proses identifikasi potensi ekosistem ekonomi kreatif pada kabupaten/kota secara bottom-up melalui mekanisme pengisian borang dan uji petik. Nantinya, aktor, akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media (ABCGM) berperan aktif menentukan subsektor ekraf unggulan. Kemudian ada Baper Ruang Kreatif (Bantuan Pemerintah) yang diberikan dalam bentuk barang sebagai stimulan untuk memfasilitasi ruang kreatif para pelaku ekraf, pemerintah daerah, serta lembaga adat yang merupakan bagian dari Ekosistem KaTa Kreatif Indonesia. Ketiga ada Klaster Kreatif, program yang dilakukan untuk memperkuat kewirausahaan serta meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi.