Pengurus TP PKK Kota Makassar melakukan studi tiru dan bersilaturahmi ke Kantor TP PKK Kota Semarang di Jalan DR. Sutomo, Senin (1/07/2024).
Kunjungan tersebut dilakukan bertepatan dengan kesempatan Pengurus TP PKK Kota Makassar mengunjungi Kota Semarang guna mengikuti Peringatan Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang ke 31 tahun oleh BKKBN RI pada 29 Juni lalu.
Kesempatan itu dimanfaatkan Pengurus TP PKK Kota Makassar untuk menyambangi pengurus TP PKK Kota Semarang sekaligus untuk menjalin sinergi dengan TP PKK Semarang sebagai upaya pemberdayaan keluarga.
Rombongan Pengurus TP PKK Kota Makassar yang dipimpin oleh Ketua IV dr. Hadijah Iriani yang mewakili Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail. Mereka disambut langsung oleh Plh Ketua TP PKK Kota Semarang, Nur Jannah, bersama pengurus lainnya.
Nur Jannah menjelaskan, implementasi 10 program pokok TP PKK Semarang dipecah sesuai tupoksi empat pokja TP PKK, dilaksanakan secara konsisten setiap tahun.
Di TP PKK Kota Semarang, lanjut Nur Jannah, mereka menggandeng seluruh OPD Pemkot terkait dalam mendukung kampung-kampung tempat dijalankannya program kerja TP PKK.
Selain itu, TP PKK Kota Semarang juga bekerja sama dengan instansi terkait. Seperti program donor darah bersama PMI dan bimtek penyalahgunaan narkotika oleh BNN.
“Semoga TP PKK antara Semarang dan Makassar bisa saling mengisi,” harap Nur Jannah
Sekretaris TP PKK Kota Makassar, Iin Yusuf Madjid, turut memaparkan seluruh program kerja TP PKK Kota Makassar yang telah dilaksanakan.
Iin menuturkan, program kerja yang dilaksanakan oleh TP PKK Kota Makassar tentunya tidak jauh berbeda dengan PKK Semarang.
Seperti Dasawisma, Pola Asuh Anak Remaja di Era Digital (PAAREDI), Pembinaan keterampilan, Aku Hatinya PKK dan Seminar Kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat, hingga Lomba kelurahan dan Kecamatan tahunan.
Hanya saja implementasinya bisa berbeda tergantung inovasi dan kebutuhan masyarakat di wilayah masing-masing. Seperti Lorong PKK yang menjadi pintu program PKK Makassar, sementara PKK Semarang memilih kampung tertentu sebagai lokus implementasi programnya.
“Di Makassar, Program Dasawisma kita sudah berbasis teknologi, kita pakai aplikasi. Inovasi itu juga kita terapkan dari hasil Studi Tiru di TP PKK DKI Jakarta,” jelas Iin.
Iin berharap Studi tiru yang dilakukan ini bisa menjadi langkah awal untuk terus bertukar pikiran, pengalaman dan inovasi dalam pemberdayaan keluarga.